15 Mei diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional (International Day of Families). Peringatan ini dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1993, melalui resolusi Majelis Umum A/RES/47/237. Tujuan utama dari Hari Keluarga Internasional adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang berkaitan dengan keluarga dan untuk mempromosikan pengetahuan tentang proses sosial, ekonomi, dan demografis yang memengaruhi keluarga.
Mengapa keluarga menjadi fokus perhatian PBB? Karena keluarga dianggap sebagai unit dasar masyarakat dan memegang peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan. Keluarga berkontribusi pada kesejahteraan individu, pendidikan anak-anak, kesehatan, dan stabilitas sosial. Dinamika keluarga juga mencerminkan tren global seperti urbanisasi, migrasi, perubahan iklim, dan kemajuan teknologi.
Setiap tahun, Hari Keluarga Internasional mengusung tema tertentu. Tema ini berfungsi untuk menyoroti aspek khusus dari kehidupan keluarga dan untuk mengarahkan upaya-upaya yang dilakukan oleh PBB, pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sipil dalam mendukung keluarga. Tema-tema ini seringkali berkaitan dengan isu-isu global yang relevan, seperti kemiskinan, kesetaraan gender, pendidikan inklusif, dan kesehatan mental.
Perayaan Hari Keluarga Internasional tidak hanya sekadar seremonial. Ini adalah kesempatan untuk melakukan refleksi tentang peran keluarga dalam masyarakat dan untuk mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh keluarga di berbagai belahan dunia. Selain itu, peringatan ini juga mendorong tindakan konkret untuk mendukung keluarga melalui kebijakan publik, program-program pendidikan, dan inisiatif-inisiatif komunitas.
Di Indonesia, Hari Keluarga Internasional dapat diperingati dengan berbagai cara. Beberapa contohnya termasuk mengadakan acara keluarga di lingkungan sekitar, menyelenggarakan seminar atau lokakarya tentang parenting, meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keluarga, atau memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan. Peringatan ini juga menjadi momentum yang baik untuk merefleksikan nilai-nilai keluarga yang dianut dalam budaya Indonesia, seperti gotong royong, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan.
Dengan memperingati Hari Keluarga Internasional, kita diingatkan akan pentingnya membangun keluarga yang kuat, harmonis, dan sejahtera. Keluarga yang sehat dan bahagia akan berkontribusi pada masyarakat yang lebih baik, sehingga pada akhirnya akan mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang dicita-citakan oleh PBB.
1182×1182 memperingati hari pahlawan november lpi from www.lp3i.ac.id 
1170×1655 mei memperingati hari raya idul fitri mohon maaf lahir from www.majalahteknikkonstruksi.com